Pasang Surut: Edisi Khusus Vol. III – Sebelum Hancur Lebur – Martin Suryajaya

Masuk-Sore-Edisi-Khusus_Martin-1024x1024.jpg
Bersama:Martin Suryajaya (penulis dan pengajar)Nurul Muthmainnah (pegiat Riwanua)Harry Isra M. (pegiat Riwanua) Sabtu, 13 Juli 202416:00 WITA – selesai LURING di RiwanuaKompleks Perumahan Dosen Unhas, Tamalanrea, Blok H14Makassar, Sulawesi Selatan Pasang Surut adalah salah satu wahana percakapan tentang buku di Riwanua yang terjadi sekali dalam dua minggu sejak 2023 dan membahas beragam literatur tentang Indonesia dan dunia, baik fiksi maupun non-fiksi. Pada Pasang Surut: Edisi Khusus ini, Riwanua membahas karya terbaru Martin Suryajaya, Sebelum Hancur Lebur (Penerbit baNANA, 2024).

Pasang Surut: Edisi Khusus Vol. II – Perang Suara: Bahasa dan Politik Pergerakan, Hilmar Farid

Perang-Suara-1-1024x576.jpg
Bersama:Hilmar Farid (sejarawan)Besse Puspita Syarif (pegiat Riwanua)Fathul Karimul Khair (pegiat Riwanua) Jumat, 26 Januari 202414:00 WITA – selesai di RiwanuaKompleks Perumahan Dosen Unhas, Tamalanrea, Blok H14Makassar, Sulawesi Selatan Pasang Surut adalah salah satu wahana percakapan di Riwanua yang terjadi sekali dalam dua minggu dan membahas beragam literatur tentang Indonesia dan dunia, baik fiksi maupun non-fiksi. Pada Pasang Surut: Edisi Khusus ini, Riwanua meluncurkan dan membahas Perang Suara dan Bahasa Politik Pergerakan karya sejarawan sekaligus Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid yang diterbitkan oleh Komunitas Bambu baru-baru ini.

Pasang Surut: Edisi Khusus Vol. I – Understanding the Palestinian-Israeli Conflict – A Primer, Phyllis Bennis

Pasang Surut #8 (Edisi Khusus): Understanding the Palestinian-Israeli Conflict – A Primer, Phyllis Bennis Tongkrongan kali ini barangkali tongkrongan paling emosional sepanjang seri Pasang Surut. Sebabnya, karena buku yang dibicarakan tidak lain dan tidak bukan berjudul ‘Understanding the Palestinian-Israeli Conflict: a Primer’ karya Phyllis Bennis. Fakta bahwa buku ini ditulis oleh seorang kulit putih membuat kita dapat mengerti bahwa isu Palestina dan Israel bukanlah isu agama. Ia merupakan isu kemanusiaan.

Pasang Surut #7: Gadis Kretek, Ratih Kumala

Pasang Surut #7: Gadis Kretek di Antara Dua Wahana Pasang Surut kali itu kami adakan malam hari. Dan oleh suatu kesepakatan, maka mulai vol. 7, Pasang Surut akan selalu diselenggarakan malam hari. Lulu dan Zaki butuh waktu dari Gowa ke Riwanua karena jarak yang lumayan jauh dan kemacetan yang kerap terjadi di sore hari. Pasang Surut kali itu diikuti cukup banyak orang: Uul, Neriah, Besse, Unu, Lulu, Zaki, Rahma, Megu, Aqram, Andan, dan Fathul.

Pasang Surut #6: Kejatuhan dan Hati, S. Rukiah

Pasang Surut #6: Kejatuhan dan Hati, S. Rukiah Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1950. Sebuah novel lama. Lalu pada tahun 2011 diterbitkan lagi dalam Bahasa Inggris oleh Yayasan Lontar dengan judul ‘The Fall and the Heart”. Tahun 2017, Ultimus menerbitkan kembali versi Bahasa Indonesia dengan ejaan yang telah disempurnakan. Namun, semua peserta Pasang Surut saat itu merasa desain sampul dari Ultimus seakan dikerjakan asal-asalan. Saya dan Munib mengira kalau gambar perempuan pada bagian sampul merupakan potret Rukiah.

Pasang Surut #5: Kota Palopo yang Terbakar, Musytari Yusuf / Mohajus Abukomar

Pasang Surut #5: Kota Palopo yang Terbakar, Musytari Yusuf / Mohajus Abukomar Tongkrongan memulai pembicaraan tentang buku ini pada pukul 5 petang sembari berdoa hujan akan turun. Suasana memang agak gerah sebab di luaran mendung tengah menggelayut, tetapi hujan tak jua kunjung turun. Novel ini merupakan pemenang sayembara penulisan roman UNESCO-IKAPI pada tahun 1968. Penulisnya bernama Musytari Yusuf yang ketika pertama kali menerbitkan buku ini, ia menggunakan nama samaran ‘Mohajus Abukomar’.

Pasang Surut #4: Dawuk – Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu,  Mahfud Ikhwan

Pasang-Surut #4: Antara Teknik Penceritaan dan Kemasukakalan Karya Pasang Surut telah di volume keempatnya! Pada pertemuan yang membahas Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu kepunyaan Mahfud Ikhwan ini, saya masih terlambat datang. Perjalanan ke Riwanua terasa begitu jauh, macet di sore hari begitu membuat risau. Sepertinya, banyak hal yang saya lewatkan karena keterlambatan. Jika melihat ke belakang dan mengingat kembali aspek apa saja yang telah dibahas di klub buku ini, topik apa kiranya yang tidak sempat saya dengarkan sedari awal?

Pasang Surut #3: Keberangkatan, N.H. Dini

Ketika semua pergi, apa yang membuatmu memutuskan tinggal? Barangkali itulah persoalan pokok yang dibicarakan dalam buku N.H Dini berjudul ‘Keberangkatan’. Kami harus menunggu beberapa waktu untuk membaca buku ini. Beberapa toko yang menjual buku ini secara online memasang harga setinggi langit. Beruntung Kak Andan memiliki satu eksampelar di Riwanua Jakarta. Ketika buku itu tiba dari ibukota, kami pun membacanya bergiliran. Tokoh utama dalam cerita ini bernama Elisabeth Frissart. Ia seorang indo alias anak hasil pernikahan seorang perempuan Eropa dengan penduduk setempat.

Pasang-Surut #2: Perburuan, Pramoedya Ananta Toer

Pasang-Surut #2: Begitu Detailnya Pramoedya Ananta Toer “Peristiwa besar yang menjadi latar cerita seringkali tidak akan kita rasakan sampai ia jadi hari lalu, karena kita sibuk mencari jalan keluar dari persoalan yang kita hadapi saat itu. Kita kerap lalai kalau kita juga merupakan bagian dari satu kisah yang sama, yang dengan sedikit kemauan barangkali kita mampu mempengaruhi alur suatu peristiwa.” Pikiran ini menggelayut sepanjang siang setelah menyelesaikan ‘Perburuan’ karya Pramoedya Ananta Toer (selanjutnya ditulis ‘Pram’).